Travelling ayo travelling, udah tahu kan Indonesia itu luas, banyak pulau, banyak destinasi yang dimiliki Indonesia, keajabaina dunia ada di Indonesia, pantai banyak di Indonesia, budaya, gunung, sinar matahari, wuiiiih beruntung banget dah tinggal di Indonesia, sayang kalau kita hanya tahu kampung sebelah, banyak destinasi yang sayang untuk dilewatkan, muali dari barat sampai ke timur Indonesia, utara sampai selatan, wuiiiih sangat banyak sekali keindahan yang Allah SWT ciptakan untuk kita bisa mengetahui kebesarannya dan kekuasaannya, belum puas membicarakan destinasi Indonesia, kita telah di tawarkan banyak destinasi luar negeri, Singapore, Malaysia, Thailand, China, India, Brazil, Cili, Prancis, Inggris ataupun Italia.
Hah Travelling, butuh biaya besar pastinya, belum transportasi, belum juga penginapan, nanti kalau nyasar gimana, ilang di negara orang siapa yang mau balikin, ilang di tempat orang siapa yang peduliin, ya pikiran-pikiran yang sangat wajar dan manusiawi bagi semua orang, ketakutan yang cukup beralaskan jika kita tidak membekali diri dengan pengetahuan tentang travelling, Mahal, tidak selalu bahkan dengan uang pas-pasan tetap bisa travelling, ga percaya, wah sayang sekali kali ini kalian harus percaya, salah satu biaya yang dapat di tekan saat ini adaah biaya transportasi, penginapan, banyak tranportasi -penerbangan khususnya- memberikan harga yang sangat-sangat murah, bahkan bisa mencapai harga naik angkot di kota, bayangkan harga naik angkot di kota = harga kita terbang menggunakan pesawat ke kota lainnya, lanjut.
Lihat orang-orang baik dalam maupun luar negeri membawa tas yang besar, membawa peta disuatu daerah atau bahkan diluar negeri, itu adalah salah satu cara untuk travelling murah, backpacker,sebagai seorang backpacker, kami tidak butuh hotel yang mahal karena hanya sebagai tempat tidur saja, bahkan kalau bisa ga perlu menginap di hotel, bukan berarti ga punya uang, uang pasti ada cuma bagaiamana seorang traveller harus pintar mengelola keuangan, memenej semuanya secara tepat cermat sehingga hasilnya tetap bisa travelling dengan biaya serendah mungkin, saat ini komunitas backpacker sudah sangat digadrungi oleh hampir semua orang, bagi seorang backpacker, ikut travel agent itu ga asyik, ga menantang dan ga bebas, jika ikut travel agent kita seperti tahanan yang hanya boleh ke suatu destinasi di batasi jam, masuk mobil, berangkat, jam habis masuk mobil lagi.
Backpacker tidak menginginkan seperti orang di penjara, mereka ingin mendapat esensi dari travelling dengan bebas, fleksibel dan sekemaunya, namun tentu bukan tanpa tujuan, sebelum berangkat mereka malah lebih repot jika di bandingkan ikut travel agent yang terima beres, mulai dari hunting transportasi, penginapan, rencana perjalanan, alokasi waktu, dan yang pasti pengaturan budget yang ketat, seorang backpacker itu harus pintar membaca peta, memahami segala seluk-beluk dilapangan, tentunya pengalaman yang di dapatkan oleh backpacker dengan orang yang ikut travel agent itu berbeda, backpacker punya banyak pengalaman yang lebih banyak karena bertemu dengan sesuatu yang baru, di jalan, di penginapan, lebih mudah berbaur dengan banyak orang dan kenal dengan banyak orang.
Masalah selanjutnya masalah mental, setelah dana tidak jadi masalah lagi karena adanya biaya yang dapat di tekan dari berbagai pos pengeluaran, maka kemudian mental yang menjadi halangan bagi seseorang untuk bisa travelling, nanti bagaimana di sana, kalau di culik, di rampok, di ajak nikah, kalau nyasar gimana, hah keluar negeri Bahasa Inggris aja dapat nilai 6, wah ke Thailand, please deh kan bahasanya susah, bla-bla-bla, ketakutan wajar yang memang sudah menjadi hal yang harus dipikirkan, pokoknya jalan aja dulu, bahasa tarzan, maksudnya pakai bahasa isyarat sudah cukup untuk bisa saling berkomunikasi dimanapun kapanun dan sama siapapun.
Manusia itu memiliki akal, makhluk paling sempurna yang di ciptakan oleh-Nya, travelling bukan untuk gaya-gayaan tapi lebih kepada upaya kita untuk bertafakur lebih mengetahui kebesaran dan tanda-tanda Sang Pencipta Semesta Raya, bagaimana kita bisa merenung dari sepasang ADAM dan HAWA bisa bertransformasi menjadi berbagai macam bentuk, rupa dan bahasa, menikmati keindahan dan kekayaan alam, fenomena alam.
Ayo Travelling.....
Sambil terus berupaya masuk Web Batavia Air yang down untuk mendapat tiket promo
Lihat orang-orang baik dalam maupun luar negeri membawa tas yang besar, membawa peta disuatu daerah atau bahkan diluar negeri, itu adalah salah satu cara untuk travelling murah, backpacker,sebagai seorang backpacker, kami tidak butuh hotel yang mahal karena hanya sebagai tempat tidur saja, bahkan kalau bisa ga perlu menginap di hotel, bukan berarti ga punya uang, uang pasti ada cuma bagaiamana seorang traveller harus pintar mengelola keuangan, memenej semuanya secara tepat cermat sehingga hasilnya tetap bisa travelling dengan biaya serendah mungkin, saat ini komunitas backpacker sudah sangat digadrungi oleh hampir semua orang, bagi seorang backpacker, ikut travel agent itu ga asyik, ga menantang dan ga bebas, jika ikut travel agent kita seperti tahanan yang hanya boleh ke suatu destinasi di batasi jam, masuk mobil, berangkat, jam habis masuk mobil lagi.
Backpacker tidak menginginkan seperti orang di penjara, mereka ingin mendapat esensi dari travelling dengan bebas, fleksibel dan sekemaunya, namun tentu bukan tanpa tujuan, sebelum berangkat mereka malah lebih repot jika di bandingkan ikut travel agent yang terima beres, mulai dari hunting transportasi, penginapan, rencana perjalanan, alokasi waktu, dan yang pasti pengaturan budget yang ketat, seorang backpacker itu harus pintar membaca peta, memahami segala seluk-beluk dilapangan, tentunya pengalaman yang di dapatkan oleh backpacker dengan orang yang ikut travel agent itu berbeda, backpacker punya banyak pengalaman yang lebih banyak karena bertemu dengan sesuatu yang baru, di jalan, di penginapan, lebih mudah berbaur dengan banyak orang dan kenal dengan banyak orang.Masalah selanjutnya masalah mental, setelah dana tidak jadi masalah lagi karena adanya biaya yang dapat di tekan dari berbagai pos pengeluaran, maka kemudian mental yang menjadi halangan bagi seseorang untuk bisa travelling, nanti bagaimana di sana, kalau di culik, di rampok, di ajak nikah, kalau nyasar gimana, hah keluar negeri Bahasa Inggris aja dapat nilai 6, wah ke Thailand, please deh kan bahasanya susah, bla-bla-bla, ketakutan wajar yang memang sudah menjadi hal yang harus dipikirkan, pokoknya jalan aja dulu, bahasa tarzan, maksudnya pakai bahasa isyarat sudah cukup untuk bisa saling berkomunikasi dimanapun kapanun dan sama siapapun.
Manusia itu memiliki akal, makhluk paling sempurna yang di ciptakan oleh-Nya, travelling bukan untuk gaya-gayaan tapi lebih kepada upaya kita untuk bertafakur lebih mengetahui kebesaran dan tanda-tanda Sang Pencipta Semesta Raya, bagaimana kita bisa merenung dari sepasang ADAM dan HAWA bisa bertransformasi menjadi berbagai macam bentuk, rupa dan bahasa, menikmati keindahan dan kekayaan alam, fenomena alam.
Ayo Travelling.....
Sambil terus berupaya masuk Web Batavia Air yang down untuk mendapat tiket promo
0 komentar:
Posting Komentar